Selasa, 26 Apr 2022, 12:50:06 WIB - 64 | Fitri Handayani
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), meminta Pemkab Pessel serius mengatasi angka kemiskinan. Sebab, dari 40 persen warga miskin di daerah itu, sebanyak 5.988 anak tidak bersekolah.
“Ini perlu menjadi catatan bagi Pemkab Pessel, karena sesuai visi dan misi, seperti disektor pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang termasuk digadang-dagangkan,” ujarnya Ketua DPRD Pessel, Ermizen, S.Pd
Selain sektor pendidikan gratis dan kesehatan gratis, Ermizen juga menyoroti kinerja Pemkab Pessel dalam merancang majunya disektor pariwisata.
Selain belum terlihat inovasi, Pemkab Pessel, kini kembali meniadakan Festival Langkisau yang selama ini telah menjadi alek rutin ‘Negeri Berjuluk Sejuta Pesona’ setiap hari jadi.
“Ya, itu satu lagi. Padahal kita tahu Festival Langkisau sudah jadi ikon kita. Tapi, tahu-tahunya sudah ditiadakan,” tururnya.
Sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang terhimpun dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial 2020.
Dari 40.517 orang anak keluarga miskin di Kabupaten Pessel. Sebanyak 5.988 orang masih tercatat tidak bersekolah. Angka tidak bersekolah ini tercatat dari usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun atau tingkat SD dan SMP.
Kepala BPS Pessel, Yudi Yos Elvin menyampaikan, pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan.
Sehingga, pemerintah kabupaten mesti meningkatkan efektivitas program wajib belajar dari 9 tahun menjadi 12 tahun dan menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas, sesuai target SDGs sampai 2030.
“Sebab persentase paling tinggi berada pada jenjang pendidikan SD dan semakin menurun pada jenjang lanjutan,” terangnya.
1 Pengunjung Hari ini | 6 Pengunjung Kemarin | 19,316 Semua Pengunjung | 39,395 Total Kunjungan | 3.136.97.64, IP Address Anda